terkait soal akan dibangunnya Gedung Baru DPR


Jakarta - Fraksi Gerindra DPR menolak pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 1,6 triliun. Gerindra siap menegur anggotanya, Pius Lustrilanang, yang menjadi ketua panitia kerja (panja) pembangunan gedung DPR karena jalan sendiri.

"Kita akan tegur Pius Lustrilanang yang duduk di panja pembangunan ini. Karena, dia tidak berkoordinasi dengan fraksi. Dia jalan sendiri," kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Edi Prabowo kepada detikcom, Kamis (2/9/2010).

Kapan dipanggil? "Segera," jawab Edi yang juga anggota Komisi VI DPR.

Edi menegaskan, Gerindra menolak pembangunan gedung baru DPR saat ini. "Dari segi biaya, itu tidak realistis. Biaya hingga Rp 1,2 triliun, baru gedungnya saja itu terlalu besar. Belum dengan isinya, itu terlalu mahal," papar Edi.

Menurut dia, pembangunan gedung itu sebenarnya perlu karena anggota DPR perlu menambah staf agar kerja lebih maksimal. Namun, hal itu masih bisa ditunda.

"Tetapi, itu bisa nanti dan dananya pun jangan terlalu besar. Masih banyak prioritas pekerjaan yang harus kita selesaikan seperti, legislasi dan penguatan di bidang lain apalagi sekarang banyak pengangguran, banyak krisis, bencana alam," kata Edi.

Edi yakin banyak juga anggota DPR yang juga tidak setuju atas rencana pembangunan gedung itu. "Ini kan segelintir orang saja, banyak yang kok yang menolak," kata dia.

Dikatakan dia, fasilitas spa maupun kolam renang tidak perlu ada di gedung baru DPR. "Kalau butuh berenang kan ada kolam renang di Senayan. masa sih tidak mampu jadi anggota member fitness club di hotel-hotel," ujar Edi.

Ketua DPR Marzuki Alie sebelumnya telah berjanji untuk menghapus fasilitas spa dan kolam renang.





(copied from : detiknews.com)

No comments:

Post a Comment

Photobucket
Photobucket